Aug 13, 2015

Tamsilan senja



Pena terangkat lagi
lembaran yang kering itu basah kembali


Langit kemerahan
mengumumkan senja bakal datang
dan segala pekik hingar talun
tiada terdengar bunyi lagi dari luar jendela kayu





Telah datang 
suatu ketika
saat jasad yang awalnya bertenaga
susut longlai tiada daya
terbejat hanya kerana minda 
yang telah dulu menjadi kaku, tepu
dengan percaturan masa
yang tiadalah bisa dijeda
dan ragam manusia yang jauh sekali
untuk semberono diduga bagaimana


Di sekitarmu
ada manusia-manusia
yang masing-masing giat malantunkan irama 
aneka ritma dan suara dari hati-hati mereka
Walau tiadalah merdu kesemuanya
jauh sekali lunak dari awal hingga ke akhir nada


Dan watakku di sini
sekadar sang pemerhati
yang peti suara sengaja ku kunci
hanya ekor mata dan gegendang telinga
dibiarkan berfungsi


Ada
yang hanya sayup-sayup kedengaran
terlalu perlahan 
sehingga sukar sekali dimengertikan
Ada
yang gemanya melantun berkali-kali
frekuensinya terlalu tinggi
seakan menmbidas pedih di ulu hati


Ada
yang saling bertikam lidah
akal dan pendapat mereka saling bercanggah
ibarat gajah sama gajah
bergaduh, bertingkah
dibiarkan sang pelanduk
tersepit di tengah


Manusia

Rumit sekali difahami setiap satunya


Hai manusia,
tenanglah.
Raikan rasa yang bertapa
singkirkan segala anasir prasangka
kelak damai itu mampir beraja





La Colline, Mohammedia.
13082015
20:16

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Transparent Teal Star