Mar 21, 2018

#SebiruJaulahKita - Sebuah coretan untuk teman





Coretan ini untuk teman-teman yang pernah bersama, 
berkelana.




Mata kita sama membuntang
tatkala melihat luasnya langit terbentang

Julung-julung kali,
justeru mimpi yang sama membuat kita serasi 
seolah bertahun lamanya berkelana





Kita tertaya-tanya,
beginikah rasanya cinta?
Seperti gerunnya kita saat melihat ke bawah
takut-takut kita menikmati pemandangan indah
kerana gusar dibuai keasyikan 
lalu tergelincir ke lembah



Teman,
tentang percaya,
apa rasanya seperti merendam kaki ke gigi air terjun?
Dinginnya menyegarkan sekali
mengalir terus ke hilir tiada henti
jerih perih mendaki seakan lenyap pergi,
nyaman berganti

Pada hari-hari kita di jalanan
tatkala mentari tegak meninggi 
kita beralih ke sana ke mari mencari teduhan
dari pepohonan rendang jua bayang-bayang
Cahayanya mesra menumpang riba
pakaian basah pun kering sekelip mata
dek terik mentari bekerja


Terkadang kita gusarkan juga

tentang percaya yang bisa terlenyap
kering dihangat panah prasangka
Ah, sekali-kali janganlah.


Teman, 
bagaimana pula dengan setia?

Apa benar;

'Setia itu hanya ada tika derita'?

Ajaib, ya?
Kadang kita terlupa nilai-nilai kecil ini
dek fikiran dan fizikal yang
mengharung liku sepanjang berkelana

Untuk setiap adunan perasaan
dan pengalaman,teman,
setia itutidak seperti salji di Atlas Tinggi,
bahagia kita dalam genggaman tangan
hanyasanya semusim ini bertahan
seketika lalu cair, hilang


Lalu perkaitannya?



Cinta itu datang 
setelah percaya.
Setia mampir setelah cinta,
dan beriringanlah ketiga-tiganya.




#SebiruJaulahKita tempuh dengan percaya
Dan teman, kau tahu apa yang lebih besar dari itu?

Namanya keyakinan pada Tuhan.
Murni darinya itulah bertunas kepercayaan
buat kita misalnya;
yang sudah,
yang sedang,
dan yang akan 
menjalani perjalanan 
jauh nan panjang


Menyantuni alam; 
tengok sunset, panjat gunung, desir pasir, aliran air,
alam tidak pernah menyakiti kita, bukan?
Terima kasih teman, untuk sebuah kembara
yang mengeratkan,juga mendekatkan kita denganNya.
Harapku demikianlah.




P/S : Tribute buat teman-teman kembara Musafir Dunia #SebiruJaulahKita ;
Kak Huda. Afiqah. Zainab. Izwa. Ain.
Terima kasih untuk kenangannya :)

P/S 2 : Coretan ini sudah lama saya simpan.
Kerana ada yang mengatakan aksara saya sudah agak lama kering gersang,
maka puisi ini saya kongsikan,
juga sempena Hari Puisi Sedunia, tapi ya, mungkin belum selayaknya ia saya panggil 'puisi'. 

1 comment:

Anonymous said...

💜

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Transparent Teal Star