Angin semilir berhembus
bayu pagi
lembut mengulus
Dinginnya mendamaikan
di tengah panahan
teriknya sang mentari
tanda dua musim
saling bergantian
Kita menjunjung langit itu
Namun
hubungan kita
nyata beralih
dingin
sebelum musimnya
Hujankanlah
seluruh marahmu
moga bertahan
teduhan
payung sabarku
Biarkanlah
biar ribut itu
membadai sekarang
biar taufan
segera hilang
atau
apa harus ku persiapkan
bahtera seperti Nabi Nuh
di zaman silam
untuk meredah lautan
andai badai itu masih kencang?
Moga
awan gelap itu
kan berlalu
seusai terlerai
segala kusut qalbu
Tersalah langkah
ada serum yang tak sengaja tercurah.
Untuk segala resah dan gundah,
Maafkanlah.
Masing-masing kan menempuh takdir masing-masing.
La Colline, Mohammedia.
08102015
17:25
No comments:
Post a Comment