Dan kau kini berubah
menjadi insan lain
yang tidak ku kenal sama sekali.
Persoalan waktu
terus ku utarakan saban hari,
kau yang terlalu pantas berubah
atau kah aku yang terlalu lekas menghukumi?
Yang berubah itu yang selama ini menjadi sistem sokongan.
Yang berubah itulah tulang belakang.
Yang berubah itu jualah labuhan, tempat curahan.
Yang padanya diri menumpang teduhan,
dan kini teruji dengan cabaran
dan rintangan yang kau kira kecil
kerana hatimu kini,
tidak lagi hidup dalam nostalgia dahulu
jiwamu yang sekarang
tidak lagi ampuh untuk kekal bertahan
dengan jarak yang menghalang
ah, apa jiwa yang tidak empati itu bisa memahami?
Sampai akhirnya
luka yang mengalir perlahan itu terhenti sendiri
namun pedihnya sukar ditafsirkan
tak kunjung hilang malahan.
Bukan pedih yang biasa-biasa,
bahkan terasa dalam benar
kerana sayang dan kesal itu tercampur,
barangkali?
Sampai sahaja
tidak ada salah satu daripada keduanya
yang dimenangkan
Lakaran ceritera di kanvas hati memang tidak selamanya indah,
tidak berpanjangan meriah,
ada saat waktunya datang gundah
bukankah seharusnya sama-sama kita bermuhasabah
malah yang terjadi kini
beban ditinggal, dipikul berat sebelah
Pada apa yang terlihat dan terdengar itu ada ketikanya menyakitkan dan melelahkan,
tapi apa kita punya pilihan lain,
selain dari menjalani?
Yang bisa mengalahkan kekhuatiran adalah keimanan.
Semoga dengan perubahanmu tidak langsung mengubah dirimu tentang hal itu.
Daerah tenang pinggir Andalus,
menjelang 5 Mac
No comments:
Post a Comment