Oct 22, 2017

Hilang (Part 2); The Remix


Secomplicated mathematical equation pun
takkan pernah mampu mengsimplify takdir kita dipertemukan
dengan seseorang,
keberadaan di sesuatu lokasi
mengerjakan itu, ini.
Tidak sesekali, melainkan dengan perkenan Rabbi.

All smiles before crashing into an emotional meltdown.



[ichi]

Ku atur soalan terang;
'Duhai teman, apa sudah jadi?'

Dijawab dia perlahan;

'Tiada apa, cuma rama-rama yang sudah terbang pergi'
Sedang bersedih rupanya dia.


Teman, kemari lah.

Ada sesuatu ku persiapkan untukmu.






Lihat, teman.
Ia hanya kerumunan rama-rama kaku.
Biarpun begitu, makhluk kecil ini sentiasa mengingatkanku tentang banyak hal, tentang manusia itu sendiri, juga tentang kehidupan pastinya.
Yang baik untuk kita, persis sang rama-rama, kita lepaskan pun nantinya akan kembali lagi. Yang sebaliknya pula, semakin kuat kita genggam, semakin tangan kan pedih tertusuk kuku sendiri.
Yakinlah! Rezeki kita, Dia jaga.
Kita jaga hak-hak Dia, kita usaha sehabis daya, apa adanya.



Tenang,

tidak ada yang semberono memutuskan,
kerana pilihan-pilihan ini telah disukat dengan neraca Tuhan.
Jalan hidup kita Dia yang tentukan.
Dan kita?

Melawan ketidakpastian, itu kita, teman!

Dan, kita akan menjadi seperca kenangan
yang tidak akan lelah mendoakan.

Lalu kau tegar persoalkan kegusaran,

'Apa kita mampu?'

Pandangan ku tundukkan, sembunyi perasaan.

Asal saja kau tahu, duhai teman.
Ketakutan kita ialah ketakutan yang sama.

Kerana yang menjadi kebimbangan Saiyidina Umar itu bukanlah pada tidak istijabahnya doa, tapi pada kekeringan jiwa dan lisan melantun bicara pada Tuhan.
'Semua ke syurga, kecuali dia. Ku bimbangi dialah diriku...'

Berat jiwa. Sesak dada. 

Naik turun suara, runduk lagi sang hamba.


ربنا ولا تُحَمِّلنا ما لا طاقة لنا به واعفُ عنّا واغْفرلنا وارْحمنا أنتَ مولانا فانصرْنا على القومِ الكافرين


Tuhan, jagakan setiap langkah dan resah hati.

Moga perpisahan ini bakal mempersiapkan pertemuan di tempat abadi.



"Tuhan 
segalanya telah Engkau tentukan
Terangi saja hatiku
maafku selalu terlupa
mensyukuri semuanya..."
-FT feat CB-




[nii]

Koleksi yang terperap dalam galeri.


Yang pertama di sini. Tak lelah menanti.
[Hassan II Mosque, Casablanca - 30 September 2014]


Yang hilang.
[Ponte Vecchio, Florence - 7 September 2015]
Matahari sedang terbenam di arah berlawanan. Eiffel Tower mula 'berlampu'.Gigih tunggu.
[Paris - 13 September 2015]



Matahari. Akan pergi.
[Plage Manesmanne, Mohammedia - Februari 2016]
Sikit lagi.
[Plage Manesmanne, Mohammedia - Februari 2016]




Matahari. Hampir terbenam.
[Cordoba - 16 Januari 2017]
Sudah selamat terbenam.
[Cordoba - 16 Januari 2017]


Versi lain.
[Plage Mehdia, Kenitra - 30 Julai 2017]

Travelog?
Sedang bertempur dengan hal-hal yang lebih utama. 
Nanti-nantilah, ya. BiizniLlah.



[san]


"Manusia-manusia yang ditemui dan situasi-situasi yang dialami hanyalah asbab. Kerana rezeki kita sudah tertulis. Maka, kekal percayalah padaNya."



Teman, mendekatlah.
Mahukah kau aku khabarkan sesuatu?

Sebuah refleksi indah
tentang sang matahari 
yang sinarnya tempoh hari
kita hadap dengan sepasang kaca mata gelap
Seperti biasanya ia,
bakal terbenam menjelang senja,
lalu bergantilah hitam pekat malam menjadi latar kita,
manakala di hujung benua sana terang berderang di sinar sang suria.
Begitu, teman, putaran hidup manusia.

Untuk yang pergi,
mereka seperti matahari
Pergi untuk terus berjuang, melukiskan keindahan alam.
Hilangnya untuk berbakti,
kerana pabila gelap nanti
akan tampaklah pula sang purnama terang
bias cahayanya dari sang matahari yang menyeimbang
walau ia tidak lagi kelihatan.

Sungguh,
bulan itu sentiasa penuh
walau ada waktunya yang terlihat cuma separuh
juga tatkala diselimut gerhana menyeluruh.

Teman, demikianlah kita.
seringkali sobek dengan kehilangan.
Padahal tidaklah hilang,
cuma tidak kelihatan,
justeru hanya yang mencari akan menemukan.
Bukan soal kewujudan,
tapi soal kepercayaan, kesungguhan dan kesanggupan.
Di medan perang tiada yang tidur, teman!
Pejuang sejati tidak sesekali menanti musuh datang
tanpa strategi dan persiapan, bukan?


Mengertikah kau sekarang?

Tentang perjuangan sang matahari yang tadinya terbenam.
Sinarnya tidak tergapai, tapi sampai.
Ah, sinar matahari, terang bulan, desir pasir, deruan ombak, teguhnya gunung.
Alam tidak pernah menyakiti kita, bahkan sentiasa sudi mengajarkan;
harapan, kehidupan, perumpamaan
dan lambang kuasa Tuhan.


Harapan terbesar kita, semoga matahari dan bulan itu mampu bersaksi,
atas segala jasa bakti, jerih perih sehari-hari, suka duka yang sudi kita berbagi, dan rabitah ukhuwah ini mudah-mudahan imanlah paksi, yang kelak kan membawa kita berteduh di 'sana' nanti, mudah-mudahan Dia redhai.

Teman,
pesan yang ditinggalkan ini kau kenanglah
bisikkan kembali tika aku lupa, ya?
"Jasa baktimu harus kau teruskan! Tidak akan ada yang sia-sia,
kerana ia cinta, tanggungjawab dan harapan." -ANZ

Dan teman, ke manapun kau pergi,
memadailah perjalananmu itu, kau bawa iman sekali.


- - - - - - - - - - - - - -

'Merindukan orang-orang baik, kenangan-kenangan yang baik.' Demikian luahmu.
Iya, aku juga terselam dalam kerinduan yang sama.
Merindukan biah solehah. Rindu ada yang mengingatkan untuk jaga Quran.
Ada yang menegur, mengingatkan untuk jaga hati, jaga pergaulan, jaga pemakaian. Sungguh. Rindu sungguh-sungguh.

'If you can't find one, then BE one!'
You reminded me with someone that I used to be, thank you for that.
Tetaplah teman, kita berpesan-pesan, dengan kebenaran dan kesabaran.




"Kita takkan mampu mengulangi masa

Hujan takkan balik ke langit semula

Jemputlah kenangan yang terindah saja..."

-REUNIC-

'The mind replay what heart can't delete.' -Unknown
Akal dan Hati; 
moga selamanya bertemankan iman sampai yang terakhir denyutan nadi.
Yang datang dan yang pergi; moga ada yang sudi mencari di 'sana' nanti.


أريد أن أمسك يدك في الجنة وأقول: نحن أخيرًا هنا



Na Na... Nakanaide!
[Hassan II Mosque, Casablanca - 22 Oktober 2017]


Inspired from :
Nouman Ali Khan; Battles of 'Heart' and 'Mind' (illustrated)




'
Kerana tenang itu bukan sekadar di daerah ini,
tenang itu teman, pabila Allah sentiasa dalam hati.
Februari --- 'when September ends' 2017

2 comments:

Aishah said...

Salam .masih belajar dimagribi?

M I Z A H L E E said...

Waalaikummussalam. Masih di Maghribi :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Transparent Teal Star